Madrasah
swasta merupakan salah satu sarana, wadah dan tempat untuk menacari ilmu pengetahuan,
bersama dengan para pengajar yang sudah memupuni serta berpengalaman. Sudah
banyak madrasah swasta yang telah berdiri di penjuru Indonesia, madrasah yang
berada di bawah naungan Pemerintah ataupun yayasan. Namun, kedua-duanya
memiliki andil dan upaya yang sama dalam hal meningkatkan kesejahteraan dalam
dunia pendidikan.
Lembaga
pendidikan saat ini yang berada di bawah naungan Kementrian Agama dimulai dari
tingkatan Raudhatul Atfhal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah
(MTs) dan Madarsah Aliyah (MA). Semua itu merupakan jenjang-jenjang pendidikan
yang harus dilalui oleh setiap peserta didik, ketika peserta didik mampu
menjalani dalam setiap tahapannya, maka ia sudah dianggap mampu dan mengerti
akan materi pelajaran yang diajarakan di madrasah tersebut.
Dilain
sisi, madrasah tidak hanya mementingkan prestasi dan mutu para peserta didik. Akan tetapi dalam melaksanan sebuah kegiatan
belajar mengajar diperlukan sebuah dana untuk kelangsungan pendidikan. Dana yang
ada digunakan untuk kebutuhan madrasah secara menyeluruh yang dibagai dalam hal
operasi pembangunan, upah para pengajar dan pembantu serta keperluan-keperluan
madrsah yang bersifan umum.
Dengan
demikian, jika madrasah swasta sudah memiliki dana yang mencukupi, maka hal yang terpenting adalah bagaimana
dana yang ada bisa dikelola dengan sebaik mungkin mengikuti kebutuhan yang ada.
Sehingga diperlukannya manajemen keuangan dalam madrasah tersebut.
Ketika
kata swasta terdengar di telinga kita, maka yang kita pikirkan adalah madrasah
atau sekolah yang berdiri bersifat mandiri dengan upayanya untuk bisa
menciptakan lingkungan pendidikan yang setara dengan madrasah negri dengan dana
yang secukupnya.
A.
Pengertian Sistem,
Manajemen Keuangan dan Madrasah
1.
Sistem
Sistem berasal
dari bahsa Latin (sytēma) dan bahsa
Yunanai (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau
energi untuk mencapai suatu tujuan (sumber kutipan ???).
Dengan adanya sistem, kesulitan
apapun akan dipermudah sebab sistem itu sendiri merupakan komponen yang dapat
membantu mempermudah berjalannya sebuah keinginan untuk mencapai tujuan. Dengan
kata lain, sistem sendiri bisa dimengerti dengan maksud sebagai elemen
mempermudahkan manusia dalam menemukan solusi, sehingga bisa mencapai tujuan
yang diinginkan dengan sempurna (sumber kutipan ???).
Akan tetapi, tidak semua sistem
bisa menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi, melainkan ia hanya bisa
membantu dan bukan mempersulit. Sehingga, perlu adanya pembaharuan sebuah
sistem agar kekurangan ataupun kesalahan yang ada bisa diperkecil dan
dihilangankan secara bertahap.
2.
Manajemen Keuangan
Manajemen berasal
dari bahasa latin yaitu dari asal
kata manus yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata
tersebut digabungkan menjadi kata kerja manager yang artinya menangani. Managere diterjemahkan kedalam bahasa
inggris Manage yang memiliki arti
mengatur, mengurus dan melaksanakan. Akhirnya, Management diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi manajemen
atau pengelolaan (sumber kutipan ???).
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia manajemen artinya penggunaan sumber daya secara efektif
dan efisien. Manajemen keuangan adalah sumber daya yang diterima yang akan
dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan. Yang bertujuan sebagai cara
memperudah pengelolaan keuangan (sumber kutipan ???).
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indoneisia, keuangan adalah memepelajari bagaimana individu, bisnis dan
organisasi opersional menigkatkan, mengalokasikan dan menggunkan sumber daya
moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung resiko dalam menjalankan
suatu proyek (sumber kutipan ???).
Menurut Depdiknas
(2000) bahwa manajemen keuangan merupakan
tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan laporan.
Manajemen keuangan
madrasah merupakan proses perencanaan, penggalian sumber, penyusunan anggaran,
penggunaan serta pelaporan keuangan, pengawasan dan tanggung jawab keuangan
madrasah.
Pengelolaan yang
tepat sangat menentukan akan teraturnya keuangan yang dimiliki oleh madrasah,
dengan syarat yang mengelola mampu dan mengerti akan penggunaan keuangan yang
ada sesuai dengan kebutuhan madrasah. Sehingga membutuhkan manajemen yang baik
dalam penegelolaan keuangan madrasah.
Manajemen keuangan
madrasah yang tepat sanggup untuk menjadikan madrasah sesuai dengan apa yang
diinginkan, menuju madrasah yang baik dari sisi hasil belajar, pembangunan dan
lain sebagainya yang bersifat membantu dan melengkapi.
3.
Madrasah
Kata
"madrasah" dalam bahasa Arab adalah bentuk kata "keterangan
tempat" (zharaf makan) dari akar
kata "darasa". Secara
harfiah "madrasah"
diartikan sebagai "tempat belajar para pelajar", atau "tempat
untuk memberikan pelajaran". Dari
akar kata "darasa" juga bisa diturunkan kata "midras"
yang mempunyai arti "buku yang dipelajari" atau "tempat
belajar"; kata "al-midras" juga diartikan sebagai
"rumah untuk mempelajari kitab Taurat.
Kata "madrasah" dalam bahasa Arab adalah bentuk
kata "keterangan tempat" (zharaf makan) dari akar kata "darasa".
Secara harfiah "madrasah" diartikan sebagai "tempat
belajar para pelajar", atau "tempat untuk memberikan pelajaran" (sumber kutipan ???).
Menurut Malik Fadjar (1998 : 15)pengertian
Madrasah secara umum dapat diartikan sebagai sekolah umum yang bercirikhas Islam
yang menjadi bagian keseluruhan dari sistem pendidikan nasional.
Madrasah adalah
perkembangan modern dari pendidikan pesantren. Menurut sejarah, jauh sebelum
belanda menjajah Indonesia, lembaga pendidikan Islam yang ada adalah pesantren
yang memusatkan kegiatannya untuk mendidik peserta didiknya mendalami ilmu
agama (H. Muhaimin, 2012 : 13).
Perbedaan antara madrasah dan sekolah pun
sering kita dengarkan, perbedaannya hanya didapati pada materi pelajaran serta
apa yang menjadi dasar dari keduanya. Madarsah memiliki dasar pendidikan yang
khas akan agama Islam, yang dirangkum
dalam setiap kurikulumnya sebagai bekal dalam kehidupan sehari hari, sedangkan
sekolah sebaliknya.
Di madrasah, materi pelajaran agama Islam dibagi menjadi
sub-sub mata pelajaran, yaitu: Al Qur’an-Hadits, Aqidah Akhlak, Fikih, Sejarah
(Kebudayaan) Islam dan ditambah dengan pelajaran Bahasa Arab. Ini juga yang
membedakan anatara pendidikan madrasah dan sekolah, namun kedua-duanya memiliki
tujuan yang sama yaitu meningkatkan mutu pendidikan Indoneisa dan menciptakan
generasi berpengetahuan luas (sumber kutipan ???).
Perbedaan yang ada
bukan untuk membandingkan-bandingkan antara madarsah dan sekolah, mana yang
lebih baik antara keduanya. Akan tetapi kedua-duanya mempunyai nilai lebih dari
segi sisi manfaatnya, dan memiliki perinsip pendidikan yang sama.